"mengingat bayangmu yg jauh
pd waktu yg kian sempit
dadaku nyaris terbelah perih melolong
sengit rinduku membuncah merobek langit
Kutitip puisi kangen pd nyanyi angin sendu agar hati tak kian pilu
berharap kaupun begitu,,,
laff yu.. miss yu.. laff yu.. miss yu..laff yu.. miss yu.. (sampe nyaris gila)
KAMU ty
KENAPA, AKU TAK PERNAH MENGERTI????
saat jauh darimu
saat kata tak lagi dapat mengobati
ingin ku gapai semua
agar redamlah rasa amarahku
adakah bintang di sana
terukir namaku
dan hanya namaku
hanya untukku
hingga taklupa
akan aku yang mengharapmu disini
di ujung panantian
selalu ku jaga semua ini
tanpa pernah ku mengerti
biarkanlah aku dapat seperti mimpi
yang datang saat dirimu kesepian
biarkan... biarkan aku
menjadi seperti yang di butuhkan olehmu
karna aku mencintaimu
dan aku selalu merindukanmu
KU TAK MENGERTI
Aku seperti sedang berada di dasar lautan
Gelap gulita
Tak ada cahaya yang mampu menyelinap
Kosong
Sunyi
Sendiri
Tak ada tanda-tanda kehidupan
Sejenak ada hembusan nafas yang masih terasa mengalir dari lubang hidungku
Ada bau darah
Tapi darah siapa?
Aneh
Ada yang aneh pada diriku
Tapi apa?
Dimana ini? Sepertinya mataku belum tertutup, tapi kenapa aku tidak bisa melihat apapun, sekalipun itu tubuhku sendiri
Ah, bau itu semakin menyengat
Tanganku mulai mencari dimana darah itu berada
Tapi nihil
Bahkan aku tidak bisa menyentuh apapun
dan aku tak berpijak pada suatu bidang
Sebenarnya dimana aku?
Nafasku...
Hhhh…ada apa ini? Kenapa dadaku sesak?
Sakit
Dadaku seperti dihunus
Ada tangan lain yang mencoba merobek tubuhku.
Dua tangan memegangi aku dan dua tangan lagi merobek dadaku, mencoba mematahkan tulang rusukku.
Hhah?! Apa ini?? Darah?!
Darahku
“Siapa kalian?
Apa mau kalian?”
Aku mencoba berontak, tapi nafas ini semakin berat.
Untuk bernafas saja hidupku sudah seperti diujung kaki, apa lagi untuk berbicara.
Aku hanya bisa menangis, menahan sekaligus merasakan sakit ketika tubuhku dilukai.
Ya. Aku merasakan semua itu sangat nyata.
Lebih dari sekedar sakit. Aku tak bisa menggambarkannya.
Entah mengapa aku merasakan ada sakit yang jauh lebih menyakitkan,
Aku terjerembab ke tanah…
bukan raga yang sakit, tapi hati.